LAPORAN
PRATIKUM GENETIKA DASAR
====CHI-SQUARE
TEST (UJI
) ====
Disusun
oleh:
Nama
: Gunawan
Nim : 1405101050043
Nim : 1405101050043
Kelompok : 3
Kelas : agroteknologi 01
LABORATORIUM
GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
2015
KATA
PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyesaikan
Laporan Pratikum Genetika untuk memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah
Genetika. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada Nabi akhir
zaman Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam laporan
ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan dan kesalahan sehingga hasilnya
jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak kiranya
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Mudah-mudahan isi dari laporan pratikum penulis
ini dapat diambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca laporan ini. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan laporan ini sehingga laporan ini terselesaikan.
Banda Aceh, 16 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………….
ABSTRAK…………………………………………………………………….
BAB
I : PENDAHULUAN………………………………………………….
1.1 Latar
belakang........................................................................................
1.2 Tujuan………………………………………………………………….
BAB
II: TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………...
BAB
III :METODE PRAKTIKUM………………………………………...
3.1 Tempat dan
waktu……………………………………………………...
3.2 Bahan dan alat………………………………………………………….
3.3 Metode pelaksanaan praktikum………………………………………...
BAB
IV : HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………..
4.1 Hasil
Pengamatan……………………………………………………....
4.2
Pembahasan.............................................................................................
BAB
V : KESIMPULAN……………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………….
LAMPIRAN…………………………………………………………………
ABSTRAK
Metode Khi–Kuadrat (Chi-Square Test)
adalah suatu uji nyata yang menentukan apakah hasil observasi menyimpang dari
nisbah yang diharapkan, secara kebetulan atau tidak. Tujuan praktikum ini
adalah menghitung peluang pada setiap kejadian, menghitung uji Khi-Kuadrat dan
menggunakan uji Khi-Khuadrat dalam analisis genetika Mendel. Praktikum ini
menggunakan tiga percobaan, percobaan pertama menggunakan dua buah koin
dilemparkaan secara bersamaan sebanyak 100xxdan dilihat peluang muncul sisi A
dan sisi B. Percobaan kedua sebuah dadu dilemparkan sebanyak 60x dan dilihat
peluang munculnya mata dadu 3 atau 5 atau 6. Percobaan ketiga, tiga buah dadu
dilempar secara bersamaan dan dilihat peluang munculnya 2 mata dadu secara
bersamaan; mata 1,3 dan 5; mata 2, 4 dan 6. Kesimpulan dari praktikum ini
adalah data hasil observasi yang kami lakukan tidak semua diterima karena nilai
x2 hitung bervariasi dari nilai x2 tabel sehingga ada yang tidak sesuai dengan
aturan Khi-Kuadrat (Chi-Square Test). Adanya perbedaan antara data yang
diperoleh (observation) dan yang diharapkan (expected) disebabkan karena adanya
peluang yang sama pada setiap kejadian.
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejak dahulu manusia
menyadari bahwa orangtua mewariskan ciri-cirinya kepada keturunannya. Anak
manusia mirip orang tuanya, domba dan
sapi mirip induknya, sementara tanaman gandum mirip dengan tanaman induknya.
Manusia juga percaya bahwa sifat-sifat orang tua bercampur dalam keturunannya.
Namun, tidak ada orang yang tahu cara kerja pewarisan sifat sampai jawabannya
ditemukan oleh biarawan yang bernama Gregor Mendel. Banyak sifat pada tanaman,
binatang dan mikroba yang diatur oleh satu gen. Gen-gen dalam individu diploid
berupa pasangan-pasangan alel dan masing-masing orang tua mewariskan satu alel
dari pasangan gen tadi kepada keturunannya.
Pengetahuan mengenai
bahan genetik diawali pada saat Friedrich Miescher mengisolasi nukleat pada
tahun 1869 dari inti sel-sel nanah yang kemudian ternyata adalah suatu asam.
Sebagai suatu senyawa biologis, nukleat ini terbukti mengandung banyak fosfat.
Bertahun-tahun kemudian barulah rahasia molekul yang akhirnya dikenal sebagai
asam nukleat ini makin jelas terungkap. Sementara beberapa peneliti mempelajari
asam nukleat dari sudut kimiawi, beberapa peneliti lain mempelajarinya sebagai bahan
pembawa informasi genetik.
Metode khi-kuadrat
adalah cara yang dapat dipakai untuk membandingkan data percobaan yang
diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan
hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli genetika dapat menentukan
satu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.
Oleh karena itu
dilakukan percobaan monohibrid Mendel dengan menggunakan metode khi-kuadrat
dengan membandingkan data percobaan yang sesuai dengan hipotesis untuk
membuktikan hukum Mendel I berlaku atau tidak dalam kesimpulan yang ditarik
pada percobaan yang dilakukan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum kali
ini, yaitu:
1. Menghitung
X2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai dengan teori
atau yang diharapkan.
2. Menginterpretasikan
nilai X2 yang dihitung dengan table X2
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Terbentuknya
individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya
hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet
betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat
dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam
mempelajari genetika (Rahardi, 2009).
Teori kemungkinan
merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe
persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk
menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan
tersebut.Metode chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk
membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan
hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini
seorang ahli genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji
hipotesis itu (Ali.2011).
Untuk
mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah
deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari
ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula
memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas) (Anonim. 2012).
Uji ini
dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Dalam ilmu genetika,
kemungkinan ikut mengambil peranan penting. Uji Chi Square Test (X2)
bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil pengamatan
sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa
hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Ukuran seberapa besar
deviasi tersebut disebut dalam formula atau rumus berikut :
k (Oi-Ei)2
X2 = å -------------
I=1 Ei
Oi
= Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-I
Ei
= jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe
ke-I
Ã¥ = Total dari semua kemungkinan nilai
(Oi-Ei) 2/Ei untuk keseluruhan fenotipe
(Suryo. 2003).
Biasanya
nilai kemungkinan 5% dianggap sebagai garis batas antara menerima dan menolah
hipotesis. Apabila nilai kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan dari
nisbah harapan tidak nyata. Jika data X2 hitung lebih kecil
dari X2 tabel (X2hitung < X2 Tabel)
maka data diterima dan data pengamatan sesuai dengan model atau teori.
Sedangkan kalau X2 hitung lebih besar dari X2 tabel
(X2 hitung > X2 Tabel) maka data
di tolak dan data pengamatan tidak sesuai dengan model atau teori (Suryati,
2007).
III.
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
3.1
Tempat dan Waktu
Adapun tempat praktikum
yaitu di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala pada hari kamis tanggal 9 April 2015 pukul 10:00 WIB.
3.2
Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang
digunakan yaitu:
1.
Kacang buncis merah dan putih
2.
Kantong atau kotak
3.
Petridish
3.3
Cara Kerja
Adapun langkah-langkah
kerja yang dapat kita lakukan dalam praktikum kali ini yaitu:
1. Dicampurkan 200 biji jagung kuning dan 200 biji jagung putih, diaduk dan ditempatkan di dalam satu kotak.
2. Diambil sampel dari
campuran di atas pada langkah kerja pertama sebanyak 1 petridish.
3. Dipisahkan dan dihitung yang kuning dan putih.
4. Dicatat data anda dilembar kerja dan dihitung jumlah yang
diharapkan berdasarkan jumlah sampel dan populasi jagung kuning dan putih.
5. Dilengkapi tabel lembar
kerja anda dan dihitung X2.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
Tabel 1. Perhitungan X2 untuk
sampel yang diambil dari populasi 200 jagung kuning dan 200 jagung putih.
Fenotipe
|
Pengamatan (observasi = O)
|
Harapan (expected=E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Kuning
|
14
|
3.5
|
12.25
|
1.16
|
|
Putih
|
17
|
10.5
|
6.5
|
42.25
|
4.02
|
Total
|
21
|
21
|
10
|
54.5
|
5.18
|
Dan X2 tabel=3.84.
Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (5.18>3.84)
maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data tidak dapat
diterima dan tidak sesuai dengan model atau teori.
Tabel 2. Perhitungan X2 untuk
acara 1 (Mandel I), 20 x
Fenotipe
|
Pengamatan (observasi = O)
|
Harapan (expected=E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Kuning
|
9
|
10
|
-1
|
1
|
0.1
|
Putih
|
11
|
10
|
1
|
1
|
0.1
|
Total
|
20
|
20
|
0
|
2
|
0.2
|
Dan X2 tabel=3.84.
Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel
(0.2<3.84) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian
data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 3. Perhitungan X2 untuk
acara 1 (Mandel I) 40 x
Fenotipe
|
Pengamatan (observasi = O)
|
Harapan (expected=E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Kuning
|
22
|
20
|
2
|
4
|
0.2
|
Putih
|
18
|
20
|
-2
|
4
|
0.2
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
8
|
0.4
|
Dan X2 tabel=
3.84. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel
(0.4 <3.84) maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian
data dapat diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 4. Perhitungan X2 untuk
acara 1 (Mandel I) 60 x
Fenotipe
|
Pengamatan (observasi = O)
|
Harapan (expected=E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Kuning
|
32
|
30
|
2
|
4
|
0.13
|
Putih
|
28
|
30
|
-2
|
4
|
0.13
|
Total
|
60
|
60
|
0
|
8
|
0.26
|
Dan X2 tabel=3.84.
Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (0.26<3.84)
maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat
diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Untuk data
dari praktikum sebelunnya
Tabel 6. Perhitungan X2 untuk
acara 3 (Pobabilitas), 30x
Fenotipe
|
Pengamatan (observasi =O)
|
Harapan (expected=E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
Gambar
|
18
|
½ x 30 = 15
|
3
|
9
|
0.6
|
Angka
|
12
|
½ x 30 = 15
|
-3
|
9
|
0.6
|
Total
|
30
|
30
|
0
|
18
|
1.2
|
Dan X2 tabel=3,84.
Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (1.2<3,84)
maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data dapat
diterima dan sesuai dengan model atau teori.
Tabel 7. Perhitungan X2 untuk
acara 3 (Pobabilitas), 40x
Fenotipe
|
Pengamatan (observasi =O)
|
Harapan (expected=E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
3G-0A
|
8
|
1/8 x 40 = 5
|
3
|
9
|
1.8
|
2G-1A
|
12
|
1/8 x 40 = 5
|
7
|
49
|
9.8
|
1G-2A
|
12
|
1/8 x 40 = 5
|
7
|
49
|
9.8
|
0G-3G
|
8
|
1/8 x 40 = 5
|
3
|
9
|
1.8
|
Total
|
40
|
20
|
20
|
116
|
23.2
|
Dan X2 tabel=7.82.
Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (23.2>7.82)
maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data tidak dapat
diterima dan tidak sesuai dengan model atau teori.
Tabel 8. Perhitungan X2 untuk
acara 3 (Pobabilitas), 48x
Fenotipe
|
Pengamatan (observasi =O)
|
Harapan (expected10=E)
|
Deviasi
(O-E)
|
(O-E)2
|
(O-E)2/E
X2
|
4G-0A
|
6
|
1/16 x 48 = 3
|
3
|
9
|
3
|
3G-1A
|
10
|
1/16 x 48 = 3
|
7
|
49
|
16.3
|
2G-2A
|
13
|
1/16 x 48 = 3
|
10
|
100
|
33.3
|
1G-3A
|
12
|
1/16 x 48 = 3
|
9
|
81
|
27
|
0G-4A
|
7
|
1/16 x 48 = 3
|
4
|
16
|
5.3
|
Total
|
40
|
15
|
32
|
255
|
84.9
|
Dan X2 tabel=9.49.
Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel (84.9>9.49)
maka devisiasi terjadi karena kebetulan belaka dengan demikian data tidak dapat
diterima dan todak sesuai dengan model atau teori.
4.2
Pembahasan
Pada praktikum kali ini percobaan
yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah suatu data dari hasil pengamatan
yang didapat sesuia dengan nilai atau nilai ekspektasinya dan apakah hasil dari
data suatu observasi yang diperoleh sesuai dengan model atau teori yang telah
ditentukan.
Pada hasil pengamatan yang telah
diperoleh untuk populasi 200 jagung kuning dan jagung putih kali ini, didapat
nilai
hitung
(nila
dari
hasil pengamatan) lebih kecil dari nilai
tabel (nilai
pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil
hipotesis yang didapatkan tidak dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari
hasil perhitungan
hitung
pada populasi 200 jagung kuning dan jagung putih:
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel
, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil
hitung total =
hitung jagung kuning +
hitung jagung putih
= 0.16 + 4.02 = 5.18
Pada hasil pengamatan yang telah
diperoleh dari perhitungan
untuk acara 1 (mendel I), dengan 20x
pengambilan secara acak. Didapat nilai
hitung (nilai
dari hasil pengamatan) lebih kecil dari nilai
tabel (nilai
pada tabel taraf 5 %). Sehingga hasil
hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil
perhitungan
hitung pada percobaan pertama hukum mendel I
yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel
, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil
hitung total =
model gen merah +
model gen putih
= 0.1 + 0.1 = 0.2
Untuk acara 2 (Mendel I), dengan 40x
pengambilan secara acak didapat hasil nilai
hitung lebih kecil dari nilai
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil
hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil
perhitungan
hitung pada percobaan kedua hukum mendel I
yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel
, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil
hitung total =
model gen merah +
model gen putih
= 0.2 + 0.2 =
0.4
Untuk acara 1 (Mendel I), dengan 60
x pengambilan secara acak didapat hasil nilai
hitung lebih kecil dari nilai
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga
hasil hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari
hasil perhitungan
hitung pada percobaan kedua hukum mendel I
yaitu dengan menggunakan model gen (kancing genetik).
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel
, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil
hitung total =
model gen merah +
model gen putih
= 0.13+ 0.13 = 0.26
Selanjutnya untuk acara 3
(Probabilitas), dengan 30x pelemparan sebuah mata uang logam secara acak
didapat hasil nilai
hitung lebih kecil dari nilai
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil
hipotesis yang didapatkan dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari hasil
perhitungan
hitung pada percobaan pertama.
dB = n-1 = 2-1 = 1
Untuk niali dB = 1 pada tabel
, taraf 5% yaitu: 3,841
hasil
hitung total =
angka pada mata uang logam +
gambar pada mata
uang logam
= 0.6 +
0.6 = 1.2
untuk acara 3 (Probabilitas),
dengan 40x pelemparan tiga buah mata uang logam secara acak didapat hasil nilai
hitung lebih kecil dari nilai
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil
hipotesis yang didapatkan tidak dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari
hasil perhitungan
hitung pada percobaan kedua.
dB = n-1 = 4-1 = 3
Untuk niali dB = 3 pada tabel
, taraf 5% yaitu: 7,82
hasil
hitung total =
3
Angka- 0 Gambar + 2 Angka- 1 Gambar + 1 Anga- 2
Gambar + 0 Angka-
3 Gambar.
= 1.8 + 9.8 + 9.8 + 1,8 = 23.2
untuk acara 4 (Probabilitas),
dengan 48x pelemparan empat buah mata uang logam secara acak didapat hasil
nilai
hitung lebih kecil dari nilai
tabel pada tabel taraf 5%. Sehingga hasil
hipotesis yang didapatkan tidak dapat diterima. Berikut merupakan uraian dari
hasil perhitungan
hitung pada percobaan kettiga.
dB = n-1 = 5-1 = 4
Untuk niali dB = 4 pada tabel
, taraf 5% yaitu: 9,49
hasil
hitung
total =
4 Angka- 0 Gambar + 3 Angka- 1 Gambar + 2
Anga- 2
Gambar + 1 Angka- 3 Gambar + 0 Angka- 4 Gambar.
= 3 + 16.3 + 33.3 + 27 + 5.3 = 84.9
V.
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan percobaan
tentang Chi-Square Test yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Dalam
permasalahan menghitung
untuk menentukan apakah data yang diperoleh
cocok atau sesuai dengan teori atau yang diharapkan, maka dapat diselesaikan
menggunakan rumus , sebagai berikut:
2. ketika
dalam percobaan didapatkan hasil yang nilainya lebih kecil (nialai
hitung) dibandingkan dengan nilai yang tertera
pada tabel chi square test (tabel hitung
) maka hasil percobaan tersebut
dapat diterima.
3. Pada
semua pengamatan yang ada dimulai dari Hukum Mendel I dengan 20x, 40x, 60x
pengambilan secara acak. Hukum Mendel II dengan 32x dan 64x pengambilan secara
acak, sampai pehitungan probabilitas dari 30x, 40x, dan 48x, hingga
hasil
atau chi-square test. Dari perhitungan yang
telah dilakuakn didapatkan untuk semua percobaan memiliki nilai
hitung lebih kecil dibandingkan nilai
tabel, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
semua percobaan yang telah didapat diterima.
5.2
Saran
Saran kepada pihak laboratorium,
yaitu agar selalu mengusahakan alat-alat maupun bahan yang dibutuhkan dalam
kegiatan praktikum bisa disediakan sebelum praktikum dimulai, agar praktikum
bisa berjalan dengan lancar. Terakhir saran untuk sesama praktikan, ikutilah
praktikum dengan serius karena pada praktikum
ini dari awal praktikum sampai akhir praktikum saling berkaitan, ketika
kita dalam praktikum awal sudah tidak mengerti maka untuk praktikum-praktikum
selanjutnya kita juga tidak akan bisa mengerti.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali. 2011. Chi-Squere Test. http://ali.blogspot.com/chi-squere-test.html.
Diakses:
Darussalam, 15 April
2015.
Anonim. 2012. Chi Squere Test. http://www.wikipedia.com/chi-squere-test.html.
Diakses: Darussalam, 15
April 2015.
Rahardi, Dimas. 2009. Genetika Tumbuhan. Purwokerto: wordpress
Suryati, Dotti. 2007. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab.
Agronomi
Universitas Bengkulu.
Suryo. 2003. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
Lampiran