Selasa, 02 Oktober 2012

Cerita Islami


Kalimat Pengusir Maksiat

Seorang Ulama terkemuka, Imam Sahl bin Abdullah Al-Tastari menuturkan kisah dirinya, “ketika berumur tiga tahun, aku ikut pamanku yaitu Muhammad bin Sanwar untuk melaksanakan qiyamullail.aku melihat cara shalat pamanku dan aku menirukan gerkannya.

Suatu hari, paman berkata padaku, ’Apakah kau mengingat Allah, yang menciptakanmu?’
Aku menukas, ‘Bagaimana caranya aku mengingatnya?’

Beliau menjawab, ‘Anakku, jika kau berganti pakaian dan ketika hendak tidur, katakanlah tiga kalidalam hatimu, tanpa menggerakkan lisanmu,’Allahu ma’i…Allahu naadhiri…Allahu syaahidi!’ (Artinya: Allah bersamaku, Allah melihatku, Allah menyaksikanku!)

Aku menghafalkan kalimat itu, lalu mengucapkannya bermalam-malam. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada paman.

Pamanku berkata,’mulai sekarang, ucapkan zikir itu sepuluh kali setiap malam.’
Aku melakukannya, aku resapi maknanya, dan aku merasakan ada kenikmatan dalam hatiku. Pikiran terasa tenang. Aku merasa senantiasa bersama Allah SWT.

Satu tahun setelah itu, paman berkat, ‘Jagalah apa yang aku ajarkan kepadamu, dan langgengkanlah sampai kau masuk kubur. Zikir itu akan bermanfaat bagimu di dunia dan di akhirat.

Lalu, pamanku berkata, ‘Hai Sahl, orang yang merasa selalu disertai Allah, dilihat Allah, dan disaksikan Allah, akankah dia melakukan maksiat?’

Kalimat Allahu m’i. Allahu naadhiri. Allahu syahidi! Sangat terkenal di kalanga ulama arif billah menganjurkan kepada kaum muslimin untuk menacapkan kalimat ini di dalam hati. Maknanya yang dahsyat, jika dihayati dengan sungguh-sungguh, akan mendatangkan rasa ma’iyatullah (selalu merasa disertai, dilihat, dan disaksikan oleh Allah Swt. di man dan kapan saja)

Pada akhirnya, rasa ini akan menumbuhkan takwa yang tinggi kepada Allah Swt. kalau sudah begitu, apakah orang yang merasa selalu disertai, dillihat, dan disaksikan Allah akan melakukan maksiat?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar