Minggu, 14 Oktober 2012

Otot Rangka Pada Tubuh Manusia


Otot Rangka Pada Tubuh Manusia

otot rangka merupakan alat gerak utama pada manusia. Kontraksi sebagai otot dapat menggerakkan tulang-tulang persendiannya.
a.       Struktur dasar otot rangka
Otot rangka di bangun dari sekumpulan serat-serat otot. Beberapa serat otot berkumpul (menyatu) membentuk berkas-berkas otot yang di sebutfasikuli. Setiap berkas otot di bungkus oleh selaput (fasia) yang di sebutfasia propia. Selanjutnya, beberapa berkas otot bergabung menjadi satu membentuk otot atau suatu struktur selaput yang di kenal sebagai daging. Setiap otot di bungkus lagi oleh semacam selaput yang di sebut fasia superfisialis.
Pada umumnya, beberapa otot dapat bergabung menjadi satu hingga membentuk struktur yang menyerupai kumparan. Bagian  tengah yang mengembung di sebut ventrikel atau empal, sedangkan kedua bagian ujungnya yang bersifat liat dan keras di sebut tendon. Ujung tendon yang melekat pada tulang dan dapat bergerak di sebut insersi. Ujung tendon lain yang melekat pada tulang yang tidak bergerak di sebut origo.
b.      Sifat kerja otot rangka
Pada umumnya, otot rangka bekerja secara tim atau berkelompok. Misalnya, pada saat menekuk dan meluruskan tangan bekerja dua otot rangka, yaitu otot biseps dan otot triseps. Pada saat menekuk tangan otot biseps berkontraksi, sedangkan otot triseps relaksasi. Sebaliknya, pada saat meluruskan tangan otot triseps berkontraksi, sedangkan otot bisepsrelaksasi. Bentuk hubungan kerja sama antara otot biseps dan otot triseps semacam itu di sebut bersifat antagonis. Selain itu, beberapa otot lainnya dapat pula bekerja sama dengan cara saling mendukung . bentuk hubungan kerja sama otot demikian di sebut bersifat sinergis. Misalnya, gerak otot antara tulang-tulang rusuk pada saat bernapas.
c.       Macam otot rangka
pada tubuh manusia terdapat bermacam-macam otot rangka. Di perkirakan ada sebanyak 640 macam otot rangka dengan nama-nama tersendiri. Penamaan otot tersebut di tulis berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, berdasarkan ukuran otot (contohnya, otot gluteus maksimus), bentuk otot (contohnya, otot  deltoid), lokasi otot (contohnya otot frontalis), arah berkas otot (contohnya otot rektus abdonimis), tempat peletakan otot (contohnya otot tibialis anterioe), jumlah pelekatan otot (contohnyabiseps braki), dan aksi otot (contohnya otot ekstensor digitorum). Untuk lebih jelasnya, di bawah ini di sajikan macam-macam otot rangka dan fungsinya :

Nama Otot
Fungsi
Otot Anterior


Mengerutkan dahi dan mengangkat alis mata
Menutup mata (mengerdip)
Menaikkan bagian sudut mulut (tersenyum)
Mengatupkan rahang atas atau bawah
Mengatupkan dan menjulur/menonjolkan bibir

Memapatkan perut dan memutar badan
Menekuk tulang belakang (membungkuk)
Menekuk & menarik bahu & lengan(menarik lengan ke arah dada)
Menarik & mengangkat lengan pada persendian bahu menjauhi sumbu tubuh
Menekuk lengan bawah dan memutar tangan

Mengangkat paha ke arah sumbu tubuh
Menekuk paha atau sendi panggul
Memutar paha
Merentang/meluruskan kaki
Melipat kaki
Menekuk dan memiringkan kaki
Menekuk jari-jari kaki
Merentang/meluruskan jari-jari kaki


Menggerakkan kulit kepala belakang
Memutar kepala ke arah samping; menekuk leher dan kepala
Meluruskan posisi kepala; mengangkat dan menggerakkan bidang bahu bagian belakang mendekati sumbu tubu

Meluruskan dan menggerakkan bahu & lengan bagian belakang mendekati sumbu tubuh (menarik/menurunkan lengan kembali ke posisi semula)
Menaikkan lengan pada persendian tulang lengan atas
Memutar badan
Meluruskan/merentangkan lengan bawah
Menekuk tangan
Meluruskan tangan
Menekuk jari
Meluruskan jari

Menggerakkan paha menjauhi sumbu tubuh
Meluruskan/merentangkan paha hingga membentuk pantat
Menekuk kaki dan meluruskan paha atau panggul
Menekuk kaki (berjinjit)
Kepala dan leher
Frontalis
Orbikularis Okuli
Zigomatikus
Maseter
Orbikularis Oris
Anggota atas dan badan
Eksternal Obliki
Rektus abdonimis
Pektoralis Mayor
Deltoid

Biseps Braki
Anggota bawah
Adduktor longus
Iliopsoas
Sartorius
Quadriseps femoris
Pereneus longus
Tibialis anterior
Fleksor digitorum longus
Ekstensor digitorum longus
Otot Posterior
Kepala dan leher
Oksipitalis
Sternokleidomastoid
Trapesius

Anggota atas dan badan
Latissimus dorsi


Deltoid
Eksternal obliki
Triseps braki
Fleksor braki
Ekstensor braki
Fleksor digitorum
Ekstensor digitorum
Pantat, paha, dan kaki
Gluteus medius
Gluteus maksimus
Hamstring
Gastroknemius




Mekanisme Kontraksi  Otot Rangka

Otot berkontraksi apabila dirangsang oleh impuls-impuls saraf. Rangsangan dapat berasal dari otak atau sumsum tulang belakang. Selanjutnya, impuls-impuls saraf mengalir melalui saraf motorik menuju serat-serat otot. Bagian serat otot yang langsung berhubungan dengan saraf di sebut neuromuskular.
Pada hakikatnya, setiap serat otot adalah berupa sebuah sel dengan komponen-komponen selularnya. Hanya saja nama dari komponen-komponen  tersebut yang sedikit berbeda. Misalnya, membran plasma di sebutsarkolemasitoplasma disebut sarkoplasma dan retikulum endoplasmadisebut retikulum sarkoplasmik.
Otot terdiri atas ratusan hingga ribuan miofibril. Di dalam miofibril terdapat unit-unit kecil yang disebut sarkomer. Setiap sarkomer mengandung filamen aktin yang tipis dan filamen miosin yang tebal. Kedua macam filamen tersusun secara tumpang tindih sehingga membentuk pola terang dan gelap pada otot rangka.
Tabel Anatomi Mikroskopis Serat Otot.
Nama
Fungsi
Sarkolema

Sarkoplasma

Glikogen
Mioglobin
Pembuluh T


Retikulum sarkoplasmik
Miofibril
Miofilamen
Membran plasma dari sebuah serat otot yang membentuk pembuluh T (tranverse)
Sitoplasma dari sebuah serat otot yang berisiorganel-organel sel, termasuk miofibril
Cadangan energi untuk kontraksi otot
Sebuah pigmen merah yang menyimpan oksigen untuk kontraksi otot
Bagian luar dari sarkolema yang menjulur ke dalam serabut otot dan membawa impuls-impuls yang menyebabkan Ca2+ masuk ke dalam retikulum sarkoplasmik
Suatu tipe RE halus dari sebuah serat otot yang menyimpan Ca2+
Satu berkas dari mikrofilamen
Berupa filamen aktin dan filamen miosin yang susunannya menyebabkan pola gelap-terang pada otot; kontraksi otot

Setiap sarkomer dibatasi oleh dua garis hitam yang di sebut garis Z. ujung sarkomer yang berbatasan dengan garis Z dan tampak terang di sebut pita I. pita I tampak terang karena hanya mengandung filamen aktin. Sementara itu, bagian sarkomer berupa filamen aktin dan miosin yang tersusun secara tumpang tindih disebut pita A. pada pita A terdapat Zona H, yaitu suatu daerah yang hanya mengandung filamen miosin.


Menurut teori pergeseran filamen, suatu kontraksi dapat terjadi karena adanya pergeseran filamen aktin dan miosin. Pergeseran kedua macam filamen tersebut menyebabkan sarkomer menjadi pendek sehingga jarak antara garis-garis atau pita menjadi lebih rapat. Karena sarkomer memendek, dengan sendirinya miofibril dari serat-serat otot menjadi pendek. Dalam keadaan demikian dikatakan otot sedang berkontraksi. Sekali otot melakukan relaksasi, filamen aktin dan miosin kembali bergeser ke posisi semula.
Tabel Komponen yang ikut serta dalam kontaksi otot
Nama
Fungsi
Filamen Aktin
Ca+2
Filamen Miosin
ATP
Meluncur melewati filamen miosin;  menyebabkan kontaksi
Diperlukan oleh filamen miosin untuk mengikat filamen aktin
Menarik filamen aktin; bersifat enzim dan mengandung ATP
Penyedia energi untuk kontraksi otot

Sumber energi untuk Kontraksi otot
Otot berkontraksi memerlukan energi. Energi dapat diperoleh dengan tiga cara, yaitu melalui penguraian kreatin fosfatfermentasi dan respirasi selular. Dua cara pertama di lakukan secara anaerob, sedangkan cara ketiga di lakukan secara aerob.
Kreatin fosfat merupakan senyawa kaya energi yang di bangun ketika otot dalam keadaan istirahat. Namun, energi tersebut tidak dapat di gunakan secara langsung melainkan harus diubah terlebih dahulu
Reaksi penguraian kreatin fosfat ini biasa berlangsung pada pertengahanproses pergeseran filamen. Dalam hal ini kebutuhan energi untuk berkontraksi otot paling cepat terpenuhi.
Fermentasi secara anaerob juga mampu menghasilkan sejumlah ATP. Selama fermentasi anaerob, terjadi penguraian glukosa menjadi asam laktat.
Penumpukan asam laktat di dalam serat-serat otot dapat membuat sitoplasmabersifat asam sehingga mengganggu fungsi enzim. Jika fermentasi terus berlangsung lebih dari dua atau tiga menit, makan dapat menyebabkan otot mengalami kejang (kram) dan kelelahan.
Respirasi selular biasa terjadi di dalam mitokondria. Kelebihan respirasi selular adalaha mampu menyediakan ATP untuk kontraksi otot dalam jumlah paling banyak. Sumber energi tersebut berasal dari glikogen dan lemak yang di simpan di dalam sel-sel otot. Melalui cara ini sebuah sel otot dapat menggunakan glukosa dari glikogen dan asam lemak sebagai bahan bakar untuk 
menghasilkan ATP.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar